https://www.republika.co.id/berita/rlbppc423/merokok-salah-satu-faktor-risiko-terjadi-pneumonia
Ilustrasi Merokok.(Unsplash/ACD)

Merokok Merupakan Faktor Risiko Pneumonia

120 Dilihat

Merokok Merupakan Faktor Risiko Pneumonia –  Ketua Dewan Kehormatan Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), Profesor Tyandra Yoga Aditama, mengatakan merokok merupakan faktor risiko berkembangnya pneumonia. Pneumonia adalah peradangan akut pada parenkim paru yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, jamur, dan parasit.

“Perokok memiliki risiko 2,17 kali lebih tinggi terkena community-acquired pneumonia dibandingkan bukan perokok,” Dikutip dari republika, (20/11/22).

“Orang berusia ≥ 65 tahun dan perokok berat memiliki risiko 64 persen tertular community-acquired pneumonia dibandingkan populasi umum. Semua pihak harus memberi perhatian besar agar kita bisa lebih baik mengendalikan pneumonia,” lanjutnya.

Secara umum penyakit ini terbagi menjadi dua kelompok besar, yang pertama adalah community-acquired pneumonia (CAP). Kedua, pneumonia nosokomial (HP).

“Ada juga yang menambahkan ventilator-associated pneumonia (pneumonia terkait perangkat keras) ke dalam kelompok ketiga,” ujarnya.

Pneumonia adalah penyebab utama kematian dan morbiditas di seluruh dunia. Selain beban kesehatan yang besar, pneumonia juga menimbulkan beban ekonomi yang cukup besar dalam hal biaya rawat inap dan pengobatan.

Ini lebih sering terjadi pada kelompok usia 55 tahun ke atas. Informasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) juga menunjukkan adanya perubahan dominasi penyebab community-acquired pneumonia saat ini.

“Sebelumnya, S. pneumoniae (pneumococcus) menjadi penyebab 90-95 persen kasus,” ujarnya.

Angka ini menurun seiring dengan meningkatnya penggunaan antibiotik dan vaksinasi pneumokokus, dan berkisar antara 5 sampai 15 persen dalam beberapa penelitian terbaru di Amerika Serikat dan 20 sampai 25 persen dalam penelitian di benua Eropa. Agen penyebab paling umum dari pneumonia komunitas lainnya adalah Haemophilus influenzae (7 persen), Staphylococcus aureus (4 persen), Klebsiella pneumoniae (6 persen), bakteri gram negatif lainnya (4 persen), Mycoplasma pneumoniae (8 persen), Chlamydophila pneumoniae (7 persen). persen), Legionella spp. (3 persen) dan virus (10 persen).

Terkait pneumonia di rumah sakit, pada tahun 2020-2021, berdasarkan data dari 8 rumah sakit besar di Indonesia terjadi pergeseran pola resistensi mikroba yang diperoleh pada sampel dahak dari bakteri gram positif menjadi bakteri gram negatif, seperti Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumannii dan bakteri usus, gram negatif.

Salah satu aspek penting dalam pencegahan pneumonia adalah vaksinasi, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan penyakit penyerta. Beberapa vaksin tersedia untuk mencegah infeksi pada saluran pernapasan dan paru-paru, antara lain vaksin influenza, vaksin pneumokokus, dan vaksin Covid-19.

Demikianlah informasi mengenai Merokok Merupakan Faktor Risiko Pneumonia, semoga bermanfaat.

Sumber : republika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *