gigi berlubang pada anak

Tips Ampuh Mengatasi Gigi Berlubang pada Anak: Rahasia Mencegah dan Mengobati dengan Efektif

Gigi berlubang pada anak. Semakin banyak pasien yang datang ke klinik dengan gigi berlubang, dan yang menarik, usia mereka semakin muda. Gigi berlubang pada anak-anak telah menjadi penyakit infeksi kronis yang paling sering terjadi pada masa kanak-kanak. Bahkan, karies gigi lima kali lebih umum daripada asma dan tujuh kali lebih umum daripada rinitis alergi. Meskipun sebenarnya dapat dikendalikan dan dicegah, karies gigi tetap menjadi penyakit yang umum dan menyebar di seluruh dunia.

Penyebab dan Cara Menangani Gigi Berlubang Pada Anak

gigi berlubang pada anak 2

Karies gigi termasuk dalam kelompok penyakit yang dianggap multifaktorial, artinya terdapat beberapa faktor yang berperan dalam timbulnya karies pada anak-anak. Berikut ini kami akan menyebutkan faktor-faktor tersebut dan membahasnya.

1. Kebersihan pada Mulut

Ketidakbersihan mulut menjadi faktor utama dalam timbulnya gigi berlubang pada anak-anak. Penting bagi kita untuk mengajarkan anak-anak menyikat gigi sejak gigi pertama muncul, dan kita bertanggung jawab atas perawatan gigi mereka hingga usia 8-10 tahun. Selain itu, penggunaan benang gigi dianjurkan ketika gigi-gigi geraham mulai bersentuhan.

2. Pola Makan yang Salah

Pola makan yang tinggi akan faktor penyebab gigi berlubang pada anak, di mana konsumsi gula secara rutin dapat menyebabkan karies. Disarankan untuk menghindari konsumsi gula di antara waktu makan dan makanan yang lengket. Semakin sering kita ngemil atau minum di antara waktu makan, semakin tinggi risiko terkena karies.

Perlu diingat, kita harus berhati-hati dengan gula tersembunyi seperti susu cokelat, kue, roti manis, jus buatan, roti tawar, keripik kemasan, dan minuman berkafein. Untuk itu, disarankan untuk menghindari semua sumber gula olahan selama tahun-tahun awal kehidupan.

3. Bakteri

Penularan bakteri merupakan hal penting yang perlu diperhatikan, karena anak-anak dapat mendapatkan bakteri penyebab karies gigi dari air liur orang tua atau pengasuh mereka. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari penularan bakteri ini dengan mengurangi kebiasaan seperti berbagi peralatan makan dengan bayi, mengisap dot, meniup makanan, atau mencium bibir, terutama pada tahun-tahun awal kehidupan.

4. Makan di Malam Hari

Memberikan makanan pada malam hari, saat tidur, merupakan momen yang sangat rentan terhadap timbulnya karies gigi, karena pada saat itu aliran saliva menjadi sangat sedikit. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari pemberian makanan pada malam hari, terutama menggunakan dot, setelah gigi pertama tumbuh.

Namun, jika Anda mempertahankan kebiasaan ini dan anak Anda tertidur saat diberi makan, penting bagi para orang tua untuk segera membersihkan gigi anak setelahnya.

5. Telat ke Dokter Gigi

Kunjungan terlambat ke dokter dapat mengurangi manfaat pencegahan gigi berlubang pada anak-anak. Oleh karena itu, semakin cepat Anda mengunjungi dokter gigi anak (sebelum usia satu tahun), semakin besar peluang Anda memiliki alat yang cukup untuk mencegah timbulnya karies gigi.

6. Penggunaan Fluoride

Penggunaan fluoride yang tidak cukup dapat mengurangi efektivitas dalam melawan serangan bakteri. Penting bagi dokter gigi anak untuk menentukan dosis fluoride yang tepat sesuai dengan usia dan risiko anak Anda secara individual.

Baca Juga: Berikut Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Anak

7. Genetik

Terdapat sekelompok kecil anak yang mengalami cacat pada lapisan gigi yang disebut hipoplasia, sehingga membuat permukaannya lebih rentan terhadap karies. Oleh karena itu, penting untuk segera mengunjungi dokter gigi anak agar mereka dapat mengevaluasi risiko gigi berlubang pada anak Anda dan memberikan penjelasan yang personal mengenai faktor risiko yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *